kemaren, 24 Januari 2010, gw dan temen gw, Ismud, pergi keliling malem-malem buat nyari lokasi yang asyik buat difoto. Gw dan Ismud memutuskan untuk pergi ke daerah Bekasi, lebih tepatnya daerah Harapan Indah.
Kenapa Bekasi? Kenapa Harapan Indah?
Gw sengaja milih tempat itu, karena gw sekalian mau eksplor. Gw punya kebiasaan sejak SMA, yaitu keliling naik motor ke tempat yang belum pernah gw datengin, maksudnya ya biar jadi tau daerah aja. Tapi mendatangi daerah yang sama sekali asing justru dapat membuka wawasan baru, bertemu dengan orang-orang baru, bahkan mendapatkan pengalaman baru yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya.
Di harapan indah tinggal salah seorang senior gw, yang gw anggep kakak sendiri, yaitu Emi Kurniaputri. Dan gw tau daerah Harapan Indah itu ya dari dia, gara-gara gw mau ngasih surprise di hari ulang tahunnya dia dengan datang diam-diam tengah malam jam 00.00 dan menggantungkan kadonya di pager rumahnya, cuma karena ketololan gw, jadilah kegep sama dia, tapi lumayan, disuguhin kue tart sama kaastengel, hihihihihi.
oke, balik ke topik.
begitu gw mengetahui daerah tersebut untuk pertama kalinya, gw langsung merencanakan untuk menjelajahi daerah itu, dan itulah yang gw lakukan berikutnya, ditemani kawan gw, si Ismud itu.
Gw dan Ismud berkeliling daerah Harapan Indah sampe ke pelosok-pelosoknya, kejeblos kubangan, nyasar, dan nyari objek fotografi yang kira-kira baguslah...
lalu setelah berapa lama kami keliling, kami memutuskan ngaso di pinggir jalan sebuah komplek yang keliatannya komplek elit, di depan ruko-ruko yang lagi dibangun. Kami nongkrong sambil ditemani oleh 2 bungkus kacang rebus hangat, sambil berbincang-bincang.
Anehnya, suasana pinggir jalan dengan hanya ditemani kacang rebus terasa lebih nyaman ketimbang nongkrong di cafe-cafe atau tempat hang-out lainnya, kami ngerasa lebih... membumi.
yah, mungkin karena kami berdua bukan orang yang berduit kali ya, jujur aja, gw sama Ismud itu mahasiswa kere, dengan muka pas-pasan, dan kebetulan kami ngga terlalu suka gaul di tempat-tempat sebangsa cafe-cafe itulah... Kami lebih suka tempat yang sederhana, murah-meriah, dan yang penting cozy. Asalkan nyaman, di pinggir jalanpun jadi.
Selama nongkrong di pinggir jalan, bersama abang tukang kacang, jagung bakar, roti dan buah-buahan, gw sama Ismud banyak memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang, terkadang sejenak kami terdiam, lalu kembali berbincang, suasana malam itu terasa begitu nyaman, meskipun itu berada di pinggir jalan dan banyak kendaraan bermotor seliweran.
Kami juga sempet ngobrol sama tukang roti yang katanya sudah 10 tahun mangkal di situ, memang, rotinya masih dibuat dengan resep tradisional, tapi mantep banget! dan padat! ngga seperti roti-roti yang dijual sekarang ini, "Roti Bicara", Roti ini, Roti itu, yang banyak make pengembang tapi kempes, angin doang... Roti apa itu yang dijual si abang? yak, roti dengan nama yang munkin udah ngga asing bagi kita, yang keliling komplek pake gerobak bersepeda, yaitu "TAN EK TJOAN", yang selalu setia dengan resep tradisionalnya.
Roti kampung? silakan ngomong kayak begitu, tapi dari pengamatan yangkami lakukan, semua yang beli rotinya pada malam itu adalah orang-orang dengan mobil mewah, roti boleh pake resep kampung, tapi masalah selera? Tuan dan nyonya gedongan pun terpikat...
Sebenernya banyak hal yang kami dapatkan dalam perjalanan malam itu, tapi mungkin akan sangat panjang kalau dijabarkan secara gamblang di blog ini, gw juga bakalan pegel ngetiknya...
tapi memang, banyak orang bilang, "ngapain keluar malem-malem? mau liat apaan lu? gelap begini..."
Weits, jangan salah, di balik gelapnya malam dan keterbatasan penglihatan di malam hari, justru ada beberapa hal yang mungkin hanya bisa kita temui dan kita lihat di malam hari, yang hanya disinari oleh lampu jalan atau mungkin lampu petromak si penjual..
tapi yang jelas, yang pengen gw sampaikan dari cerita gw kali ini adalah, gw mengajak kalian semua, pembaca postingan ini, untuk membuka mata kita, dan membuka pikiran kita, serta membuka hati, agar kita dapat mengetahui hal-hal yang mungkin selama ini tersembunyi di hadapan kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah meluangkan waktu untuk diri kita sendiri, keberanian untuk melangkah ke depan, dan jangan lupa sunggingkan sedikit senyum di wajah anda, dan niscaya dunia akan tersenyum pada anda.
selamat malam.
1 comments:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
*RUMAH SYARI'AH ISLAMI TANPA BANK DI BABELAN DEKAT KOTA HARAPAN INDAH !*
*"BABELAN SAKINAH RESIDENCE "*
" The Shariah Nature of Living "
_*PELOPOR RUMAH SYARIAH TANPA BANK*_ DI Babelan Kota Harapan Indah Bekasi. Kawasan Primadona Akses dekat perumahan besar KOTA HARAPAN INDAH dan 5 menit Dari Perum. MUTIARA GADING CITY
*MAU BELI KREDIT TANPA BANK DAN TANPA RIBA?.. BISA!!*
Kredit RUMAH ZAMAN NOW itu Harus Bersih Dari Bunga Riba Bank,...In Syaa Allah lebih berkah dan Nyaman 😊
▶ Type yg tersedia :
Tipe 36/72
Tipe 45/84
Tipe 60/100
FASILITAS ✅
* One gate System
* Jalan Utama 8 meter
* CCTV 24 jam
* Air PDAM
* Taman Bermain
* Sarana Olahraga
* Kolam renang
* Sekolah Islam Terpadu
* Rumah Tahfidz
* Masjid
* Klinik kesehatan
KEUNGGULAN PERUMAHAN BSR :
✅ Lokasi pinggir Jalan Pemda Langsung
✅ Akses menuju Lokasi cor Beton
✅ Lingkungan yg Islami, ( Rumah Tahfidz, TPA, Sekolah Islam )
✅ 10 Menit dari Kota Harapan Indah yang full Fasilitas Publik ( Giant, Ramayana, Courts, Mitra10, Ace, Dealer mobil resmi, Waterpark )
✅ 20 menit dari Rencana Pintu Toll Jorr Cilincing Cibitung
✅ 10 menit ke Pusat Belanja Marakash dan Candrabaga Pondok Ungu
✅ 5 menit ke Wisata Danau Southlake MGC
✅ 30 menit ke Summarecon Bekasi
UNTUK SURVEY LOKASI,,,,,
Hub Telp/wa
0896 4479 8497
Gufron
*DAPATKAN PENAWARAN MENARIK UNTUK KREDIT DG MUDAH DAN DP TERJANGKAU mulai dari 30 Jt, dg Masa Kredit mulai dari 3 th -15 th*
*info lebih lanjut, Hub 0896 4479 8497
*BUY HOME WITHOUT RIBA*
Kunjungi :
https://propertyakuindonesia.blogspot.com/2018/12/perumahan-syariah-atau-perumahan-islami.html?m=1
Posting Komentar