Suatu saat nanti..

Jumat, 31 Agustus 2012

| 0 comments
Komik adalah sesuatu yang sakral dalam hidup gw.

Sejak mengenal benda tersebut belasan tahun silam, komik menjadi bagian penting dalam hidup gw. Pertama kali gw mengenal komik, itu melalui majalah Bobo dan Donal Bebek dan tidak lupa Doraemon serta Dragon Ball. Kegemaran membaca dan bercerita, ditambah hobi menggambar yang diperkenalkan orangtua gw sejak gw berumur 3 tahun, cita-cita gw mantap. Gw mau jadi komikus.

Karakter-karakter fiktif asal Belanda (iya, Bobo aslinya dari Belanda lho, pada tau ngga?), Amerika dan Jepang itu terasa nyata buat gw yang pada saat itu masih SD. Hidup gw penuh dengan pelajaran moral dari Bobo, komedi slapstick dan omelan khas Donal bebek, benda-benda ajaib Doraemon dan kekuatan super Son Goku. Pada saat itu gw belum mengenal komik Indonesia.
Nah, suatu ketika, di SD gw kedatangan mobil perpustakaan keliling, dan gw sebagai anak yang doyan membaca, segera menghambur dan merangsek membabi buta untuk mencari komik. Di situlah gw menemukan sebuah komik tua, udah lusuh dan halamannya lepas-lepas, berjudul Ramayana dan Mahabharata, yups, komik masterpiece karya sang legenda, sang maestro, sang inspirator, alm. R.A Kosasih



Itulah awal perjumpaan gw dengan komik Indonesia, pada saat itu gw ngga tau kalo ternyata komik yang gw pegang itu, yang ngga diminati temen-temen gw yang lain, adalah sebuah mahakarya, sebuah kitab suci bagi dunia perkomikan di Indonesia (oke, mungkin agak lebay..).

Tahun demi tahun berlalu, sejak saat itu, banyak sudah judul-judul komik gw lalap, mulai dari serial misteri seperti Kelas Malam, Misteri Bunga Suzuran, serial action seperti Kenji, Boy Action (atau Ashita No Joe), Kotaro, Kungfu Boy, sampai serial cantik macam Amarilis, My Best Rival Is My Best Friend, Girl's Evolution (Yamato Nadeshiko Shichi Henge) dan Happy Cafe. Segala macam genre udah gw babat, tapi rata-rata ya komik Jepang atau Manga..
Komik Amerika yang gw tau ya paling cuma bangsanya Marvel/DC atau Donal Bebek dan kawan-kawan, sementara Komik Indonesia yang gw tau ya itu, masih Ramayana dan Mahabharata,sama palingan komik karya Tatang S, yang biasa dijual di abang-abang (dan ternyata komik ini sekarang jadi incaran kolektor..).

nah, saat gw SMP, gw mulai mengenal komik-komik Indonesia, yang memang pada waktu itu masih dalam keadaan "tertidur". Ada studio Bajing Loncat, Pet Shop, Komikers dan beberapa nama lainnya, hanya saja waktu itu pengaruh Manga masih sangat terasa, sehingga "feel" Indonesianya masih kurang begitu terasa, tapi ada juga komik dari penerbit Mizan yang menerbitkan komik dengan latar kisah 1001 malam yang dikemas dengan komedi, tapi nampaknya masih belum terdengar sampai ke masyarakat luas, tapi itu adalah sebuah awal, menurut saya.

Sejak saat itu, gw mulai menemukan komik-komik karya anak bangsa lainnya, sebutlah nama seperti Li Julian, Bayou, Galang Tirtakusuma dan lain-lain. Satu yang menarik perhatian saya ya Galang Tirta ini, dengan karyanya waktu itu "True Love", sebuah cerita remaja SMA dengan bumbu rohani, roman dan komedi, sejak itu gw mulai merasa bahwa "sang raksasa telah membuka mata", tapi ibarat orang baru bangun tidur, "masih ngumpulin nyawa dulu".

Waktu kembali berlalu, dan akhirnya muncullah komikus-komikus Indonesia yang sekarang kita kenal, sebutlah Alfi Zachkyelle yang mengawali kebangkitan dengan "Dua Warna", serta Is Yuniarto, Alex Irzaqi, Rhoald Marcellius, C. Suryo Laksono, Muh. Fathanul Haq a.k.a Matto, Rimanti Nurdarina, John G. Reinhart (He's Indonesian!) dan banyak lagi! Kini sang raksasa telah terduduk di ranjangnya, siap untuk berdiri!

Nah, ada lagi 3 orang komikus, yang telah menyulut "minyak" yang lama mengendap di dalem diri gw, sehingga menjadi "api" yang membara dengan gw sebagai tungkunya.

mereka adalah:

Sweta Kartika




Azisa Noor




Sheila Rooswita




Kenapa mereka menjadi inspirasi buat gw? Kenapa mereka bisa membakar semangat gw? Oke, I'll tell you, and this will be a long post, so you better prepare some snacks so you could enjoy your snack and read this post without getting bored..

Sweta Kartika, sang kera dengan pusaka Nenggala.
pertama kali mengenal mas-mas asal Kebumen ini, melalui account deviant-artnya http://transbonja.deviantart.com/. Saat itu gw klik "gallery"-nya, dan gw melongo, bengong, mangap-mangap, ngga tau harus komentar apa ngeliat artworknya. Dalam waktu singkat, gw menjadi pengagumnya, saat itu gw ngga tau bagaimana wujud mas-mas yang saat ini sedang melanjutkan studi S2 nya di ITB. Gw terus mengikuti sepak terjangnya di dunia maya, deviant art dan pesbuknya, dan gw mendapati kalo mas Sweta ini juga telah menerbitkan komik dalam bentuk cetak dalam komik kompilasi Koloni Jagoan, dengan judul karyanya yaitu "Dreamcatcher", ada juga "Wanara" yang bisa dibaca secara online di situs Makko.co.
Apa sih yang bikin gw mengagumi mas Sweta? jelas, goresan tangannya yang menurut gw "jahat" banget, arsirannya, imajinasinya, makna di tiap artwork, hampir semuanya! Di era digital ini, mas Sweta tetap konsisten berkarya melalui media tradisional seperti kertas dan pensil, drawing pen, pensil warna, semuanya manual! Ngga ada karyanya yang ngga bikin gw iri, kemudian gw mendapati fakta, bahwa mas Sweta adalah teman dari dosen gw di kampus, yang kebetulan mengambil prodi yang sama di ITB, maka terkejutlah gw dan mati-matian minta dikenalin, sampai akhirnya dalam suatu event, gw berkesempatan bertemu langsung dengan mas Sweta, I was thrilled. Ketemu langsung dengan komikus idola? wow.. Dari perkenalan gw dan beberapa pertemuan singkat dalam berbagai event, gw mendapati bahwa mas Sweta ini memiliki pribadi yang kalem, murah senyum dan ramah, eh, tunggu.. tadi gw bilang dia kalem? iya, kalem, kalo di depan umum, di balik itu? orangnya penuh rasa humor, hehehehehehe..
Tangannya emang beneran "jahat" loh, karena ngga cuma jago nggambar, doi juga handal bermain gitar! kurang mantep apalagi coba? he's a true artist! Di samping itu, pemikiran-pemikirannya juga tajam dan peka terhadap lingkungan sekitar, tertuang dalam blognya..
Dan kemunculannya di era kebangkitan komik Indonesia, ibarat melepaskan pusaka Nenggala di tengah pertempuran Bharatayudha, tepat waktu, dan menimbulkan efek yang luar biasa.

Azisa Noor, penjinak naga serta pecinta kebudayaan dan alam.
Nah, sama dengan mas Sweta Kartika, teteh geulis asal Bandung ini pertama kali gw jumpai pas gw masih SMA lewat deviant art, boleh dilongok di http://scarlet-dragonchild.deviantart.com/. Reaksi pertama gw? Sama aja, bengong dan planga-plongo ngeliat artworknya yang rata-rata bergaya surealis, dengan unsur budaya yang kental, dekat dengan kehidupan, serta warna-warna pastel dan hangat yang memberikan kesan tersendiri. Ngeliat karyanya itu berasa ditarik ke dunia lain deh, dunia khayali teteh Azisa itu sendiri :p. Nah, Teteh Azisa juga udah "nelorin" karyanya, seperti "Satu Atap", "Mantra", "Palapa" dan "Bandung Faerie Project".
 Kecintaannya pada kota Bandung dan bangunan tua tampak jelas dari tiap karyanya, entah dari komik, atau lukisannya yang menggambarkan kerinduannya akan Bandung yang sejuk, rindang, banyak bangunan bersejarah dan hal-hal lain yang dirusak oleh kapitalisme.
Apa yang bikin gw kagum sama teteh geulis ini? lagi-lagi jelas karena artworknya, yang sudah tidak perlu diragukan lagi, sangat luar biasa! Ngga percaya? coba aja liat sendiri.. hampir semua dikerjakan secara manual lho, dengan pensil dan cat air. Buat gw yang sangat dongo dalam menggunakan cat air, teknik teh Zisa dalam menggunakan cat air adalah satu hal yang sangat gw sembah, tone warna yang dihasilkan begitu lembut, menyatu dengan gambar, sehingga perasaan teh Zisa yang percaya bahwa naga dan peri itu beneran ada (gw juga percaya dan masih percaya!) ikut tersampaikan dalam karya-karyanya. Setelah mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan orangnya, ternyata teh Zisa orangnya lucu! Ramah, dan kadang tergopoh-gopoh, terutama saat sedang menanggapi request-request dari para penggemarnya, hihihihi~~
Kehadirannya dalam dunia perkomikan memberikan "warna" dalam dunia komik itu sendiri, dan perlu diakui, gaya gambar gw sempat terpengaruh oleh gaya gambar teh Zisa, yang ternyata memang ngga bisa dan ngga akan pernah bisa menyamainya.
Yes teh Zisa, I do believe in fairy tales! And dragons, don't forget the dragons!

Sheila Rooswita, seorang ibu yang bangga, dan.. garing:p
Nah, yang ini agak beda.. gw mengenal karya mbak Sheila yang akrab dipanggil Lala ini dari karyanya, sebuah komik curhat berjudul "Curhat si Lala". Sebuah komik yang berisi curhatan kehidupan sehari-harinya, mulai dari awal nikah, hamil, sampe soal mudik~
karyanya bisa diliat di http://www.okeboo.multiply.com/ dan http://www.sheilasplayground.blogspot.com/. Komik "Curhat si Lala", menurut gw, adalah sebuah karya yang jujur, lucu dan sangat menghibur. Mbak Lala ini juga bangga akan ke-garingannya, boleh dibaca dalam karyanya "Komikriuk 1" dan Komikriuk 2", terbukti kan? saking garingnya, sampe jadi 2 buku loh.. anehnya, meskipun garing, tetep bisa bikin kita tersenyum bahkan ketawa, sambil nyeletuk "apaan sih ini oraaaaaaaaaaaang??" hehehehehe.. Goresan tangannya yang tegas menghasilkan gambar-gambar kartun yang jenaka, dengan tokoh yang tidak jauh dari kehidupannya, dirinya sendiri, suaminya, anaknya, papa mamanya, mertuanya, anjingnya, bahkan artis Hollywood pun engga luput dari korban kegaringannya.
Dalam sebuah event, gw mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan mbak Lala, and guess what? Mbak Lala itu cantik lho, manis, masih keliatan kayak mahasiswi *ciaelaaaaaaah~* orangnya juga ramah, langsung keliatan kalo mbak lala itu memang humoris, yang tergambar dari karya-karyanya.
Apa yang bikin gw mengagumi mbak Lala? Kemampuannya mengemas kesehariannya menjadi satu bentuk cerita yang menarik, itulah kelebihannya. Sama seperti mas Sweta dan teh Zisa, Mbak Lala membuka mata gw agar menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar, siapa yang menyangka kalo perjalanan mudik mengandung banyak sekali cerita? Siapa yang mengira kalo urusan berat badan atau awal-awal kehamilan bisa menjadi cerita jenaka? Siapa yang menyangka kalau ternyata kehidupan kita adalah sebuah cerita yang menarik untuk dibagikan kepada orang lain? Mbak Lala mengajarkan hal-hal tersebut kepada gw melalui karyanya.


Nah, itulah mereka, yang dengan seenaknya membakar semangat gw, hehehehe.. sebenernya ngga cuma mereka bertiga, tentunya banyak komikus lainnya, yang udah gw sebut sebelumnya, yang menginspirasi gw.. tapi ngga mungkin rasanya gw kupas habis mereka semua dalam post ini...
Sampai sekarangpun gw masih terus mengejar cita-cita gw sejak kecil, yaitu menjadi Komikus dan Ilustrator. Dan gw punya satu impian, memiliki sebuah karya, yang diletakkan dalam satu rak dengan karya-karya mereka, inspirator gw, di toko-toko buku di seluruh penjuru Nusantara.
Sekarang, gw bukan siapa-siapa, belum jadi apa-apa, tapi gw akan terus berusaha hingga suatu saat nanti, nama gw akan pantas didampingkan bersebelahan dengan nama-nama mereka sebagai salah satu yang menjadi "kaki" raksasa perkomikan Indonesia yang telah bangkit, yang dengan mantap menjejak dan melangkah merambah dunia.. dan mungkin akan menjadi inspirasi bagi orang lain, seperti mereka juga? siapa tau.. Suatu saat nanti..




---terima kasih kepada semua nama yang saya sebutkan dalam post ini, tanpa kalian, mungkin imajinasiku akan mati ditelan realita---

kenangan

Minggu, 15 Juli 2012

| 0 comments
malam ini, gw kembali melakukan perjalanan ngga jelas sendirian, perjalanan yang gw ngga tau arahnya ke mana, random aja. Gw melakukan perjalanan malam dengan naik motor yang kebetulan baru diservis siangnya, jadi larinya lumayan enak.. gw mulai perjalanan dengan melewati kalimalang dan menyusuri BKT atau Banjir Kanal Timur sampe Pondok Bambu.

Gw selalu senang melakukan perjalanan malam, karena menurut gw, ada beberapa hal yang hanya bisa kita lihat di malam hari, salah satunya pesona kota. Lampu jalan yang berpendar di sepanjang BKT memberikan kesan yangberbeda, siapa yang sangka BKT yang butek, keruh, kadang bau bisa berubah penampilannya di malam hari? Yups, gw emang suka cahaya lampu bangunan dan jalanan pada malam hari.
Selama di perjalanan, angin malam dan cahaya lampu memberikan kesan yang berbeda, somehow, Jakarta yang siangnya biasanya macet, penuh asap knalpot, klakson, dan segala tetek bengek lainnya menjadi lebih "bersahabat" pada malam hari. Sekalipun kita tau, Jakarta tidak pernah tertidur, saat itu kondisi jalan raya masih lumayan rame, tapi gw ngerasain sedikit keheningan di situ, di mana jalanan sebagai nadi kota masih berdenyut, tapi bukan berdenyut karena napas yang tersengal-sengal, melainkan napas lega yang tenang. Pikiran gw kembali menerawang.. dengan tetap memperhatikan jalan tentunya, hehe :p

Pulangnya, gw memutuskan untuk ngambil jalan yang jarang gw lewatin, gw masuk ke sebuah gang yang gw ngga tau ujungnya di mana, gw ngga takut nyasar, karena menurut gw, nyasar adalah salah satu proses perkenalan kepada suatu hal yang baru, lagian di Jakarta lo ngga bakal mungkin nyasar deh, asal ketemu jalan besar udah aman, ya kalo siang-siang bisa nanya supir angkot atau tukang ojek..

Ternyata jalan yang gw ambil ini justru mengarah pada sebuah tempat yang gw udah kenal, yaitu kompleknya mantan gw.. begitu ngelewatin rumahnya yang udah kosong, karena dia udah pindah rumah kurang dari setaun yang lalu, sekilas gw ngeliat bayangan masa lalu, di mana pada saat itu gw sering ngapelin dia, ke kampus bareng, pacaran di garasi rumahnya, nonton Moto GP bareng bokapnya, hal-hal semacam itulah..
ngga cuma itu, dari situ gw nerusin perjalanan menuju arah SMA gw dulu, bayangan masa lalu kembali bermunculan, selama perjalanan gw merasa kembali pada waktu gw masih SMA. Jalanan tempat di mana gw pernah dorong motor gw yang mogok malem-malem, dan warkop tempat gw suka nongkrong setiap abis latihan silat.. pas lewat situ, gw ngeliat wajah yang gw kenal, yup, temen-temen gw rupanya masih suka nongkrong di situ, gw ngeliat Munen, yang lagi duduk di depan warkop. Dulu Munen suka main ke rumah gw, dan ngabisin cemilan atau suguhan apapun yang gw kasih, suka nginep bareng di rumah Andre, jalan bareng, pokoknya ngerusuh barenglah, tapi sejak udah pada kuliah, kita udah jarang bahkan hampir ngga pernah melakukan hal-hal itu lagi.
gw juga melewati jalur yang dulu selalu gw lewatin ketika pulang sekolah, entah itu pas gw masih suka nebeng sama temen, sampe gw punya motor sendiri, saat pulangnya sendirian, atau goncengin temen atau pacar.
dari situ gw kembali ngelewatin jalur yang sampai sekarang masih sering gw laluin, sebuah kampus, tapi bukan kampus gw, kampus itu tempat gw sering nongkrong. Kampus itu udah jadi bagian dari diri gw sejak 10 taun yang lalu, di saat gw masih naif sampe gw melek dengan realita. Kampus di mana terdapt titik balik yang ngerubah hidup gw, tempat semuanya berasal. Banyak yang gw kenal di kampus itu, bahkan jumlah orang yang gw kenal di situ lebih banyak daripada yang dikenal sama anak kampus itu sendiri, hehe.. jadi teringat saat gw dulu masih suka main di ruang sebuah UKM setiap pulang sekolah, sampe dipekerjakan untuk bikin rumah hantu, atau bikin tato temporer. Jumlah kenangan di sana sebanyak jumlah mahasiswa yang belajar di kampus itu. Banyak.

Malam itu, waktu seolah berhenti.

Gw ngerasa hal-hal yang gw lewatin pada waktu itu adalah mimpi semata, yang tertinggal hanya ingatan dan kenangan. Saat main sama temen, cabut sekolah bareng, latihan silat bareng, sampe berantem. Saat nembak cewek, pacaran, sampe dipanggil guru BP pas ketawan ciuman di sekolah *ups, hahahahaha*. Saat bikin rumah hantu, saat natoin 200 mahasiswa, saat ditolak, da saat-saat menyenangkan lainnya.

Terkadang gw suka berpikir untuk kembali ke masa-masa menyenangkan itu, ngerasain lagi feel-nya, dag-dig-dug-nya, berbunga-bunganya, semuanya. Tapi ngga mungkin bisa, satu-satunya cara untuk ngerasin hal-hal itu lagi cuma dengan mengenangnya.

Ingatan dan kenangan. Hanya itulah suvenir abadi yang kita dapatkan dari semua yang kita lakukan. Karena itu, gw sama sekali ngga mau melupakan semua ingatan dan kenangan yang telah gw dapatkan selama ini, itu semua priceless, tapi sekali kehilangan, maka untuk seumur hidup kita ngga akan bisa mendapatkan gantinya. Gw ngga akan memungkiri kalo gw emang kangen setengah mati sama semua yang ada di dalam kenangan itu, meskipun beberapa di antara mereka masih gw temuin hampir setiap hari, tapi tetep aja beda, dulu dan sekarang, banyak hal-hal berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Sebenarnya ketika kita sedang merindukan seseorang atau suatu tempat, yang kita rindukan bukan orangnya secara personal, tapi mereka yang ada dalam ingatan kita pada waktu itu. Ada yang tetap sama seperti dulu, ada pula yang sudah berubah drastis, karena itu kita terkadang menemui kekecewaan akan hal yang kita rindukan, ketika hal tersebut tidak lagi sama seperti yang dulu.

tapi gw sebagai orang yang masih naif, selalu menaruh harapan, bahwa suatu saat nanti, semua akan kembali seperti dulu, di mana banyak tawa, canda dan air mata untuk dibagi. Bersama orang-orang yang dulu pernah mengisi hari-hari kita, dan terekam di dalam ingatan. Meskipun gw tau itu hampir mustahil, tapi ngga ada salahnya naro harapan, toh harapan yang bikin manusia bisa terus maju.

Setelah banyak kenangan yang "lompat" keluar dari ingatan gw, gw melajukan motor kembali ke rumah, sambil tersenyum dihembus angin malam dan ditemani temaram lampu jalan.

:)




*diketik sambil mendengarkan "Rahasia" oleh Payung Teduh*

Fragmen

| 0 comments
malam ini sesuatu merasuk.

menyeruak ke dalam tiap rongga.

mengisi ruang-ruang kosong.

membuka lembaran-lembaran lama.

di tengah dingin angin malam.

di antara pendar cahaya lampu jalan.

menapaki jejak yang telah tersapu oleh kenangan.

memunculkan bayang-bayang masa lalu.

senyum dan tawa.

keringat dan air mata.

ya.

aku sedang merindu.

tapi tidak tahu kepada siapa atau apa.

aku hanya rindu.

Nama dan kesalahpahaman

Minggu, 24 Juni 2012

| 0 comments
selamat pagi, siang, sore, malam, dini hari, terserah kapan kalian membaca blog ini..
kali ini gw mau sedikit narsis dan menceritakan perihal nama gw..

selama 22 tahun hidup dan menjejakkan kaki di atas bumi pertiwi ini, gw memiliki beberapa masalah, salah satunya adalah soal nama. Nama gw yang memang ngga begitu umum bagi kebanyakan orang Indonesia.. apakah itu menjadikan gw hipster karena nama gw ngga mainstream? bodo amat..

Hmmm.. oke.. jadi gini, pertama gw jelasin dulu, banyak yang mengira gw keturunan Jepang setelah mengetahui nama gw, dan perlu gw luruskan, bahwa gw TIDAK memiliki keturunan Jepang, melainkan ARAB dari nenek buyut gw, itu berarti nenek moyang gw adalah orang Arab, dan banyak orang yang tidak percaya, karena gw matanya sipit, sehingga selalu dikira keturunan Cina, atau Jepang, satu-satunya hal yang membuktikan gw keturunan Arab adalah jenggot gw yang fantastis ini..
nah, kembali soal nama, gw kembali menjelaskan, nama lengkap gw adalah Aruga Perbawa Rizqi, itu pemberian orangtua gw, artinya kurang lebih begini:

Aruga diambil dari bahasa Sanskerta, Raga, yang artinya "Tubuh/badan".
Perbawa dari bahasa yang sama, artinya "Membawa".
Rizqi, ya artinya "Rizki/Rejeki".

Jadi kesimpulannya, arti nama gw adalah "Badan yang membawa rejeki", sebuah doa dari kedua orangtua gw..
yah.. semoga aja suatu saat, doa dari kedua orangtua gw ini menjadi kenyataan.. amin..

ada lagi hal random yang menurut gw menyenangkan perihal nama gw ini..
karena gw penasaran soal nama gw yang dibilang mirip nama Jepang ini, gw iseng nyari di pesbuk, gw search nama "Aruga". Hasilnya? beberapa muncul, dan kebanyakan adalah orang Jepang dan Spanyol!!

Gw memutuskan untuk nge-add seorang Jepang bernama Aruga Konomi. Ternyata dia confirm friend request gw, dan kita pun ngobrol, kebetulan Konomi ini lama bersekolah di Kanada, jadi bahasa Inggrisnya fasih, dan gw jadi ngga begitu kesulitan berkomunikasi karena bahasa Inggris gw cukup baik, ketimbang bahasa Jepang yang pas-pasan..
Gw jelaskan sama Konomi, kalo gw nge-add dia karena kebetulan namanya sama, dan gw pengen tau arti nama "Aruga" menurut bahasa Jepang.. dan, Konomi pun dengan senang hati menjelaskan, bahwa "Aruga" adalah nama marganya dia, kalo jaman dulu sih itu nama klan, dan si Konomi ini keturunan keluarga Samurai, dan itu menjelaskan bahwa nama "Aruga" adalah nama marga dari klan Samurai pada jaman dulu, wew, gw jadi mesem-mesem sama penjelasannya dia, hohohoho~~

Lalu si Konomi kembali menjelaskan seperti ini:

"Woow...the meaning of your name rocks O.O
It's written "有賀" in Japanese, so 有 means famous, existing, and 賀 means celebrate, appreciate...
Actually, we don't have any specific meaning for our family names, but my familiy name is very rare( especialy, to read ARUGA) and it means something very good at least..so i love my name : ) Plus, it's from SAMURAI..that's awesome, isn't it?!"

 *ini adalah dialog sesungguhnya dari message yang dikirim oleh Konomi pada gw, dia ngejelasin pake bahasa Inggris*

mendengar penjelasan itu, maka mekarlah hidung gw, hahahahahahaha~~ dan sampai sekarang, gw dan Konomi masih berteman, gw janji sama dia, kalo gw ke Jepang, pasti akan nemuin dia, dan dia akan dengan senang hati jadi guide gw slema di sana, begitu juga sebaliknya kalau dia ke Indonesia :)

Anyway, ini membuktikan bahwa memang orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, tercermin dari nama gw ini, yang ternyata punya makna ganda, dan Alhamdulillah, memiliki arti yang luar biasa..

Sejak itu, gw jadi semakin bangga dengan nama gw, dan ketika kita berkenalan, gw akan dengan mantap memperkenalkan diri gw, gw adalah Aruga! :) :) :)

Terkadang aku iri

Kamis, 21 Juni 2012

| 0 comments
Terkadang aku iri pada mereka.

Para Hip-hop dan street dancer
yang menari mengikuti irama.
dengan gerakan-gerakan gemulai terkadang patah-patah.
membuat mereka yang melihatnya berdecak kagum.

Para musisi atau anak band.
yang memainkan instrumen pilihan mereka.
dengan kemampuan bermusik dan suara merdu sang vokalis.
membuat mereka yang menonton dan mendengarnya ikut menganggukkan kepala.

Para fotografer.
yang membidik tajam melalui lensa mereka.
dengan kemampuan yang mumpuni dan feeling yang kuat.
membuat mereka yang melihat hasil fotonya terperangah.

Aku, bukan seorang dancer.
gerakanku kaku, yang melihatku menari hanya akan tertawa melihat kebodohan di depan mereka.

Aku bukan pula musisi.
suaraku fals, dan aku buta nada, yang mendengarku bernyanyi atau bermain musik pasti akan menutup telinganya dan berkata, "hentikan!"

Juga bukan fotografer.
ketika selesai menjepret kamera, orang hanya akan berkomentar "hmmm.." ketika melihat hasil fotoku.

Tapi.

Aku punya pensil, penghapus dan kertas.

Di atas kertas aku memegang pensil dengan mantap.

Kertas adalah dancefloor-nya, dan di atas dancefloor tangkanku menari dengan handal seperti para dancer itu.

Ujung grafit pensilku adalah instrumennya, goresannya di atas kertas menciptakan nada-nada dan musiknya sendiri.

Mata, otak dan kertas menyatu menjadi sebuah memory card atau roll film, yang akan melihat, merekam dan mengabadikan semuanya dalam sebentuk ilustrasi sederhana.

Di atas kertas aku menari, di atas kertas aku bermain musik, di atas kertas aku menghentikan waktu.

Mungkin aku tidak bisa membuat orang berdecak kagum dengan kehebatanku dalam menari, atau meluluhkan hati wanita dengan permainan musik dan dengan hasil jepretanku.

Tapi dengan kertas, pensil dan penghapus, aku bisa tersenyum.

Dengan kertas, pensil dan penghapus, aku bisa mengabadikan senyummu.

Dengan kertas, pensil dan penghapus.

Aku hidup.

Dan akan terus hidup.

Satu

| 0 comments
Aku.

Satu di antara milyaran manusia yang hidup dan menjejak di atas Planet Biru ini

Satu di antara jutaan jiwa yang menapak di tanah Bumi Pertiwi.

Satu di antara ratusan ribu insan yang berlalu lalang di Ibu Kota.

Satu di antara sekumpulan orang yang sedang menunggu metromini di pinggir jalan.

Satu di antara mereka yang berteduh menghindari teriknya panas matahari.

Satu di antara banyaknya pejalan kaki yang berusaha menyeberang jalan.

Satu di antara serombongan pengendara motor yang berebut minta jalan.

Satu di antara segelintir yang menikmati dinginnya teh botol di warung.

Satu di antara para mahasiswa yang berusaha mengejar deadline tugas mereka.

Satu di antara bangunan-bangunan beton yang menjulang.

Satu di antara deru mesin dan asap knalpot.

Satu di antara angin kering yang menghembus.

Satu di antara gelak tawa.

Satu di antara teriakan marah.

Satu di antara isakan tangis.

Satu di antara napas lega.

Satu di antara kalian.

Satu.

Yang tidak akan pernah menjadi seribu.

Balada Mahasiswa Desain Multimedia part 4

Senin, 28 Mei 2012

| 0 comments
yak, saya kembali dengan kehidupan seputar kampus saya yang dulunya adalah rumah makan Padang, kalo ujan banjir sampe masuk lobby, terletak di pinggir jalan Tendean, di samping kali, dan gersang..

oke.. apa yang akan gw ceritakan pada postingan kali ini?

hmmmmm...

ini adalah postingan yang telah berdebu di dalam draft gw, hahahaha~ seharusnya postingan kali ini udah gw post dari tanggal 3 November 2010, tapi entah kenapa gw terlalu malas mempublishnya, alhasil, setelah setahun setengah lebih terbengkalai, gw memutuskan untuk kembali merilis sebuah postingan yang nista..

 masih seputar kehidupan kampus gw yang "ajaib", dengan kejadian-kejadian yang engga masuk akal, terutama untuk mahasiswa yang kelulusannya masih belum jelas kapan..

ah, iya.. jadi gini.. warga Jakarta yang baik, kita semua tau kalo cuaca akhir-akhir ini udah ngga bisa ditebak.. kadang ujan, kadang panas.. sekalinya ujan, bisa deres banget, dan sekalinya panas, udah kayak neraka bocor..

hari senin minggu lalu, gw ada jadwal kuliah jam 10, berangkatlah gw dengan gembira sekitar jam 9 pagi.. saat itu cuaca memang cukup panas, panas banget malah, padahal masih jam 9 pagi.. jalanan masih bisa dibilang lancar, gw masih ber na-na-na ria sambil mengendarai motor.. nah, begitu gw masuk daerah cipinang, rupanya MACET TOTAL! udah panas, macet pula, gw ngga tau apa penyebab macetnya, yang jelas, macetnya terus berlanjut sampe daerah Rasuna Said.

gw udah komat-kamit berdoa supaya jangan sampe telat kuliah, soalnya ini pertemuan terakhir sebelum UTS..
rupanya, Jakarta tidak berpihak pada saya.. gw baru sampe kampus jam 11 siang, terlambat 1 jaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam!!!!!

tunggu dulu.. masih ada bagian yang paling menyebalkan.. yaitu.. DOSENNYA NGGA MASUK DAN GW CUMA ADA 1 MATA KULIAH PADA HARI ITUUUUUUUUU!!!!!!
sumpah gw pengen jerit-jerit-garuk-garuk-tanah-sampe-kejer begitu gw tau dosennya ngga masuk.

udah dipanggang di bawah terik matahari yang rasanya sejengkal di atas kepala, Jakarta yang macetnya makin parah tanpa ada penanggulangan dan tindakan dari si Kumis, dosennya pake ngga masuk pula..

karena ngambek, gw langsung pesen Indomie goreng pake telor di warungnya Soleh, abis makan tanpa bayar, gw langsung cabut dari kampus dan pergi ke Universitas Darma Persada, sebuah kampus tempat gw biasa nongkrong dan buka lapak tato temporer. Gw emang punya hubungan tersendiri dengan kampus itu sejak taun 2002.
Akhirnya, mainlah gw dengan gembira di sana, dan sorenya rupanya hujan turun dengan brutal dengan jangka waktu cukup lama..

naaaaaaaah.. malamnya, rupanya gw dapet kabar dari temen gw, kalo kampus gw kebanjiran sampai membanjiri lobby kampus karena ujan yang turun dengan brutalnya. Luar biasa.. bahkan, konon katanya di jl Tendean pun kedalaman mencapai pinggang.. wew.. cuma kampus gw yang bisa kayak gitu..

dan berdasarkan cerita dari rekan-rekan satu kampus yang terjebak dan terpaksa menginap di kampus, surutnya baru sekitar jam 2 malem..
untung aja gw ngambek dan kabur ke kampus lain, coba gw masih nongkrong di kampus, alamat ikutan kejebak deh..

sungguh luar biasa sekali kampus saya itu..

seharusnya, menurut hemat gw, dalam spanduk penerimaan mahasiswa baru atau brosur promosi kampus gw, dicantumkan hal seperti ini:

UKM terbaru di STDI
 (khusus untuk mahasiswa/i penyuka tantangan)
SCUBA DIVING dan RAFTING
khusus di musim penghujan.

ini akan menjadi salah satu terobosan, di mana sebuah kampus bisa memanfaatkan kondisi alam yang tidak menentu.. kreatif sekali bukan?


tentu saja bukan..


Bahagia itu, ketika..

Jumat, 11 Mei 2012

| 0 comments
Bahagia itu..

ada di tiap tetes teh hangat yang kau seruput di pagi hari..
ada di tiap kicauan burung yang bertengger di dahan pohon depan rumahmu..
ada di tiap hembusan angin pagi yang menyeruak masuk ventilasi kamarmu..
ada di tiap kucuran air yang membasuh wajahmu setiap kau bangun..


Bahagia itu..

ada di tiap helai pakaian yang kau kenakan sehari-hari..
ada di tiap langkah yang kau jejakkan dalam perjalananmu ke manapun kau pergi..
ada di tiap deru kendaraan umum yang membawamu ke tempat tujuanmu..
ada di tiap harapan para supir dan kernet kopaja atau metro mini yang terus mencari penumpang..


Bahagia itu..

ada di tiap lembar file-file pekerjaan yang menumpuk di meja kantormu..
ada di tiap hentakan keyboard komputer yang kau gunakan untuk meng-update status jejaring sosialmu..
ada di tiap suara "klik" dari mouse yang kau tekan untuk membuka folder berisi lagu-lagu mp3 favoritmu..
ada di tiap hembusan nafas lega ketika sudah jamnya pulang kantor..


Bahagia itu..

ada di tiap senyuman dan tawa riang yang kau tunjukan saat bercanda dengan teman-temanmu..
ada di tiap tetes air mata yang kau curahkan saat ada adegan mengharukan dari film drama yang kau tonton..
ada di tiap lambaian tangan ketika berpisah dari teman-teman setelah mengobrol sepanjang sore..
ada di tiap pendar cahaya bulan yang muncul di langit selepas maghrib..


Bahagia itu..

ada di tiap guyuran air ketika kau membersihkan diri setelah seharian beraktifitas..
ada di tiap derit ranjang tempat kau merebahkan diri untuk meregangkan ototmu yang kaku..
ada di tiap heningnya kamarmu di mana pikiranmu bebas berkelana..
ada di tiap detik kau menikmati mimpi saat kau terlelap..


Bahagia itu..

ketika kita selalu bersyukur mengenai hal-hal kecil di sekitarmu..


Bahagia itu..

ada di mana-mana.







-------- Untuk seseorang yang sedang mencari sesuatu yang terbaik, untuk dirinya, dan orang-orang di sekitarnya. Semoga akhirnya menemukan apa yang dicari selama ini, dan dapat membawa manfaat untuk semuanya. Karena sesungguhnya, kau memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh banyak orang. :) ------------

MUNKENSTEIN

Jumat, 04 Mei 2012

| 0 comments

 The Adventure of MUNKENSTEIN


 It's the MUNKENSTEIN!


The MUNKENSTEIN again!


Y U NO HELP ME???


mimpi?

Jumat, 27 April 2012

| 0 comments
mimpi
nyata

mana yang mimpi
mana yang nyata

mimpi bisa jadi nyata

tapi kenyataan jelas bukan mimpi

kamu itu nyata
tapi kenapa cuma muncul di mimpi?

cukup sekian.

Selasa, 10 April 2012

| 0 comments
Datang diundang
disambut bak pahlawan.

Pergi terusir.
tanpa diingat semuanya.


memang.
sudah saatnya angkat kaki.

Karena itu..

Jumat, 03 Februari 2012

| 0 comments
Seseorang
mendorongku menuju cahaya

seseorang
mengangkatku dari lembah nista

seseorang
bisa membuat harapan jadi nyata

seseorang
selalu bisa membuatku tertawa

Karena itu..

Seseorang
menginspirasikanku untuk menulis

seseorang
mengajarkanku untuk tidak pesimis

seseorang
bisa juga membuatku melankolis

seseorang
kadang bisa membuat hati teriris

Karena itu..

aku ingin terus melihatmu

Karena itu..

aku ingin terus bersamamu

Karena itu..

aku ingin terus tertawa denganmu

Karena itu..

aku berterima kasih padamu


meskipun..

kau bukan milikku..

UAS...

Senin, 16 Januari 2012

| 0 comments
This week..

This week, I dine in hell!!

AAAAUUUGHH!!! AAAAAUUUGGHH!!

hai, apa kabar?

Jumat, 13 Januari 2012

| 0 comments
ooooooh~~~ it's been a long time since my last post.. it seems dusty in here~~

apa kabar?

lama tak berjumpa.

lama tak kuketikkan kata-kata.

membiarkanmu berdebu di dunia maya.

tapi kini aku kembali ada.

mencoba kembali sebarkan tawa.

walau orang yang tersenyum mungkin tak pernah lebih dari dua.

tapi tak mengapa.

tak ada salahnya mencoba.

semoga bermanfaat untuk kalian yang ada di sana.



selamat datang kembali di blog gua.

hahahahahahahahahaha.

garing ya?
Diberdayakan oleh Blogger.