Am I.................??????????

Kamis, 30 Oktober 2008

| 0 comments

Rasanya apapun yang gue lakukan salah

gue ngga pernah bisa melakukan hal-hal dengan benar...

Yang bisa gue lakukan cuma ngecewain orang-orang yang gue sayang... ngga pernah bisa rasanya buat gue, untuk bikin mereka bangga... bingung, apa yang harus gue lakukan? apa yang bisa gue lakukan?

bahkan untuk menghibur orang yang gue sayang aja gue ngga bisa, gue cuma bisa bikin kesel... ngga ada yang bisa diharepin... gue terlalu mengecewakan untuk semuanya...

yang bisa gue lakukan cuma mengacau, bikin kesel, dan sebagainya... gue ngga pernah bikin orang-orang yang gue sayang tersenyum senang, atau bangga sama gue...

Kata-kata apapun yang gue keluarkan hanya membuat kesal saja, tak pernah senyum tersungging karenanya...

Tuhan...

Apakah aku begitu mengecewakan?

Apakah aku memang tidak bisa diandalkan oleh semuanya?

Apakah hanya kekacauan saja yang bisa kuciptakan?

Apakah salah bila aku begitu mempercayai mimpi dan cita-cita?

Apakah aku bisa melakukan hal yangbenar?

Apakah aku bisa membuat orang lain tersenyum?

Apakah aku bisa menghentikan tangis orang-orang yang kusayangi?

Apakah aku terlalu menyedihkan untuk menjadi seorang yang mampu menghibur?

Apakah orang lain sebaiknya tidak berurusan denganku?

Apakah mulutku sanggup untuk mengatakan hal-hal yang benar?

Apakah mulutku sanggup untuk mengeluarkan kata-kata yang dapat menjernihkan hati dan pikiran seseorang?

Apakah mulutku sanggup menegaskan hal yang benar?

Apakah mataku sanggup melihat kebenaran?

Apakah mataku sanggup melihat ketulusan?

Apakah mataku sanggup melihat hal-hal yang tersembunyi di dalam benak manusia?

Apakah telingaku sanggup menampung keluh kesah semua orang?

Apakah telingaku sanggup mendengarkan kebenaran yang menyakitkan?

Apakah telingaku sanggup untuk mendengarkan sorak kegembiraan orang lain?

Apakah hatiku selalu dijaga?

Apakah hatiku memang beku?

Apakah hatiku terlalu busuk sehingga aku tak dapat menjadi apa yang semua orang inginkan? Menciptakan seulas senyum bahagia... Menjadi penyejuk bagi hati yang gelisah... Menenangkan pikiran yang gundah... Menjadi alasan bagi seseorang untuk bertahan...

Apakah keberadaanku diakui?

Apakah ada yang mau mendengarkan jeritan hatiku?

Apakah ada yang mau menampung segala ledakan amarah dan cucuran air mataku?

Apakah aku bisa terus bertahan di dunia yang penuh kepalsuan ini?

Apakah aku bisa melihat wajah sebenarnya di balik senyum munafik orang-orang?

Apakah semua yang kulakukan sia-sia?

Apakah aku mampu memperbaiki semua kesalahan?

Apakah aku memang seorang bajingan yang hanya dapat menyakiti perasaan?

Am I really that patethic? Am I really that pitiful? Am I really a scumbag? Am I really worthless? Am I... Am I... Am I...........??????????????????

Flashback

Rabu, 15 Oktober 2008

| 0 comments

Gue pengen sedikit review aja... kembali ke saat-saat gue SMA...

Tiba-tiba gue pengen kembali ke masa-masa itu, masa-masa yang menyenangkan, penuh pemberontakan, persahabatan, banyak sekali...

beda banget sama kuliah, ngga ada yang namanya sahabat, semua sendiri, baru ngumpul bareng kalo ada tugas kelompok, selebihnya? ya ngga lebih dari teman sekelas.

kalau di SMA, semuanya solid, persahabatan ngga terbatas pada kepanitiaan aja, bahkan di luar itu... banyak tawa, banyak tangis, semua bersama-sama...

yang ngga akan gue lupain, tentu saja waktu jadi panitia, soalnya bisa cabut kelas, mencla-mencle di kantin, tidur di mesjid ato uks, hehehehe... yah begitulah, jadi panitia MOS... 17-an... LDKS... Buku Tahunan... memang orngnya paling itu-itu aja yang jadi panitia, tapi semua tetep menyenangkan...

di kelas... di manapun, rasanya segalanya di SMA begitu menyenangkan... andaikan 2 tahun yang lalu gue ngga membuat kesalahan itu, mungkin masa SMA gue akan lebih menyenangkan, karena ngga dirusak dalam satu tahun itu... bah...

tapi... gue bersyukur bisa ketemu kawan-kawan yang baik di SMA... ngga bakalan bisa gue sebutin satu-satu... tapi merekalah yang membuat hidup gue selama itu menyenangkan... fuh...

ternyata hal seperti ini baru kerasa sekarang...

jadi pengen seperti Makio yang di "My Boss My Hero"...

bisa ngga ya...

Mimpi???

Kamis, 02 Oktober 2008

| 0 comments

mereka bilang "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia"

ya, gue berpegang kepada prinsip demikian, because I am a Dreamer, gue selalu ingin mimpi-mimpi gue jadi kenyataan.

pernah berlaku kalimat "tidak ada yang mustahil".

Benar!! di dunia ini tidak ada yang mustahil kawan!! tapi... apakah hal tersebut masih dipegang oleh orang banyak? ataukah hanya sekedar kalimat penambah semangat belaka?

Kembali pada masalah "mimpi", yang gue bicarakan bukanlah bunga tidur, tapi lebih cenderung kepada angan-angan, cita-cita, impian!! gue termasuk orang yang percaya akan mimpi, tapi, untuk mewujudkan mimpi tersebut, rasanya tidaklah mudah, terlalu banyak duri di jalan, terlalu banyak rantai yang siap mencegah kita meraih mimpi, terlalu lebar dan dalam jurang yang menghalangi kita menggapai mimpi...

memang apa mimpi gue sebenarnya?

sederhana aja, gue cuma pengen punya sayap untuk bisa terbang dan merasakan langit yang luas, serta pandangan tak terbatas, dan, tentu saja, kebebasan!! serta mewujudkan khayalan-khayalan gue yang kadang gue tumpahkan di atas kertas menjadi nyata, dalam konteks yang real tentunya, itu aja udah cukup buat gue...

tapi... pernah ngga terpikir, kalau hal-hal seperti mimpi yang menjadi nyata karena kekuatan tekad, atau semangat dan keyakinan dan sebagainya itu hanya ada di dalam komik atau film?

bukannya bermaksud skeptis, hanya ingin menanyakan... karena banyak orang yang berpikir demikian...

karena jujur aja, gue ngga mau hidup gue dirusak sama hal yang namanya LOGIKA dan REALITA. Karena gue, silakan kalau kalian ingin mengejek gue, orang yang memang kalau berpikir jarang menggunakan logika, atau memikirkan kenyataan, karena gue masih percaya dengan yang namanya MIMPI.

Silakan kalian memanggil gue tukang ngimpi, aneh, freak, silakan!! gue udah kenyang sama panggilan kayak gitu... karena inilah gue yang sebenarnya, gue adalah orang yang ekspresif!! radikal!! cenderung kontroversial!! tapi gue punya waktu dan tempat untuk mencurahkan hal-hal tersebut, jadi gue masih punya aturan, dan, sekali lagi, terserah kalian mau bilang apa!!

Tapi, apakah gue sendiri berhasil meraih mimpi-mimpi gue? belum!! belum berhasil! memang, ini masalah waktu, karena gue masih punya keyakinan, tapi... faktor intern dari diri gue sendiri aja ngga cukup, gue perlu dukungan! dan apakah gue dapet dukungan? ya, tapi SEDIKIT SEKALI, bukan hanya yang mendukung, tapi yang mengerti,  lebih banyak orang yang ngga mengerti dan akan tetap begitu daripada orang yang ngga mengerti tapi mencoba untuk mengerti, sakit, memang. Bukan, bukan mereka yang sakit, tapi gue.

memang, hidup di kota  jaman sekarang lebih sulit daripada di desa jaman dulu, karena orang yang masih percaya pada mimpi sudah semakin berkurang. Semua orang hampir dikendalikan hidupnya oleh teknologi-teknologi dari negri seberang, entah itu memang keperluan atau hanya sebagai petunjuk status sosial saja agar dilirik?

pernah disinggung bahwa jumlah sampah kian mengingkat, terutama di kota besar, ya, para penghuninya yang hipokrit, munafik, penjilat, bajingan, begundal dan sebagainya, merekalah sampah yang sebenarnya, andai perbuatan mereka memiliki bau, mungkin, baunya lebih busuk daripada sampah yang menumpuk di bantar gebang.

Tunggu dulu, jangan terburu emosi, gue bicara hal ini dari pandangan pribadi... mungkin bagi orang lain, gue termasuk di antara mereka, ya, silakan, itu hak anda untuk berpendapat. Menurut gue, para brengsek yang gue sebu tadi adalah orang-orang yang justru melihat realita, bukan mimpi, memang, dalam hidup ini, kita harus melihat realita atau kenyataan, begitu pula untuk pemimpi seperti gue, sebenci apapun gue dengan realita, tetap saja, itulah yang harus gue hadapi.

Apa yang membedakan? Gue ngga menyerah pada realita, karena sekali lagi, gue punya mimpi! ya! Mimpi! itulah senjata gue untuk ngadepin realita, tanpa mimpi, mungkin gue cuma jadi boneka kosong yang kehidupan gue diatur oleh mesin dan otak gue diganti dengan microchip super canggih, yang membuat gue tetap bisa hidup dan merasakan segala sesuatunya tapi tetap ngga punya mimpi.

Apa lagi yang kita punya? Kebebasan! ya! Kebebasan yang hakiki!! tanpa Kebebasan, dalam berekspresi, seniman akan mati kekeringan, tanpa kebebasan, dalam berpendapat, politikus dan anggota dewan mungkin akan tertidur lebih lelap di tengah-tengah rapat, tanpa kebebasan, dalam hal apapun, akan membuat jiwa seseorang mati dan membusuk di dalam raganya.

Gue orang yang menjunjung tinggi kebebasan, karena gue udah pernah ngerasain yang namanya TERKEKANG! Selama satu tahun penuh! Satu tahun terburuk dalam hidup gue, dan gue masih nyesel dan berharap ngga pernah melakukan kesalahan fatal yang menjadi titik balik dalam kehancuran hidup gue dalam satu tahun tersebut. Gue ngga mau ngerasain lagi yang kayak gitu, sebuah simbol kekuasaan absolut, dengan tindakan pencekalan, pencegahan dan pelarangan ekspresi dalam bentuk apapun dengan modus : cinta

fuck. bullshit semua.

Dan, dengan rasa cinta yang sekarang gue dapatkan, yang gue curahkan, gue harap itu semua ngga terulang lagi, karena bagaimanapun juga, gue udah bisa ngelupain siapa, kapan, dan lain-lainnya yang menyangkut kehancuran gue selama setahun tersebut.

Terlebih, sekarang gue udah mendapatkan cinta yang gue inginkan, yang udah nyembuhin gue dari luka gue yang menganga lebar karena hal-hal brengsek di atas. Dan sekarang saatnya gue nikmatin waktu-waktu bahagia gue bersama orang yang gue sayangin, and don't interrupt, I have my own business...

jadi sekali lagi, gue menekankan, bukan sebagai informasi sih, lebih sebagai penjelasan atas diri gue aja, bahwa Mimpi, dan Kebebasan, adalah harga mati bagi manusia untuk bisa melanjutkan hidup mereka tanpa harus hidup dengan pola yang sudah diatur oleh mesin dan komputer. Karena kita, sebagai manusia, punya jiwa, punya nurani, dan punya perasaan. Tak satupun dapat mengatur tiap individu untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin, atau tidak harus mereka lakukan. Karena mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia.

Dimulai dari dunia kita sendiri.

Review Singkat Ramadhan

| 0 comments

Ah... akhirnya Ramadhan berakhir...

Tak terasa... fuh... betapa singkat rasanya Ramadhan tahun ini...

Bulan di mana tidur saja mendapat pahala... hoho... tapi ya memang puasanya ngga gitu kerasa karena sibuk sama kuliah, tapi yah, betterlah daripada meratap-ratap kelaparan...

Gue sadari, gue kurang berbuat banyak di bulan Ramadhan, yang gue kerjakan abis sahur adalah tidur, kalo ngga tidur ya jalan-jalan terus ke warnet deh maen game online... nyaris aja kecanduan... khukhukhukhukhukhukhukhukhu... perginya sama pacar...

Hemm... padahal, dengan waktu senggang gue yang banyak, harusnya gue banyak melakukan kebaikan juga... padahal pahala berlimpah di bulan Ramadhan.. tapi ya rasanya jadi gue sia-siakan... nyesel juga...

suasana Ramadhan, ironisnya, baru gue rasain saat malem takbiran, dalam perjalanan menuju Bogor, jam 21.30, gue ngedenger takbir di radio, dan gue sadar, kalau Ramadhan sudah habis... entah kenapa gue jadi ngerasa gimanaaaaaaaaa gitu... terlalu sayang untuk meninggalkan Ramadhan...

Yah, bagaimanapun juga, kita semua telah kembali bersih, tapi, siapa yang bisa menjamin untuk ke depannya hingga Ramadhan berikutnya tiba? huh... Ramadhan tahun depan... masih lamakah?

secara sadar maupun tidak, banyak hal yang telah gue lewatin, padahal hal-hal tersebut dapat membantu gue dalam memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, dan bisa membantu gue untuk menuhin pahala-pahala dan ngapus dosa... tapi... yah, lagi-lagi gue terlalu sibuk sama urusan dunia... sehngga bulan Ramadhan yang suci ini jadi seakan tidak ada artinya kecuali menahan lapar, haus sholat dan sebagainya... padahal hal kecilpun dapat menjadi besar di bulan suci...

ah... semoga kita semua masih bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan...

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN... MAAFKAN SEGALA KESALAHAN GUE YA...

-Aruga, 2 Syawal 1429 H-

Diberdayakan oleh Blogger.