Sayang.. #2

Senin, 19 Agustus 2013

|
Sayang..

Kejutan berikutnya datang ketika aku kembali menjadi Hell Priest BUKAN LIMBAD di JCC.
Saat itu si Patime meberitahu kalau ada yang mencariku, dan menunjuk sambil teriak dengan suaranya yang nyaring "Tuh orangnya tuh yang nyariin lo kak, MBAK! MBAK! INI KAK UGANYA NIH!!". yang kemudian kamu menengok dan tersenyum seraya menghampiri aku yang juga senyam-senyum..
"Bebiiiiiiii~" kamu menghampiriku dan mencubit pipiku, kita saling berpelukan sebentar. Waktu itu kamu dateng sama Anggi, yang juga lagi "usaha" pffffffffffft~~
Setelah itu aku membiarkanmu masuk ke dalam rumah hantu, dan kita berfoto bersama, kamu tidak lama ada di JCC, setelah itu kamu kembali pulang..

"Bebiiiiii~~"


Sayang..

Event berikutnya aku mengajakmu untuk ikut, saat itu aku kekurangan orang untuk Ghost Parade. Aku tahu sudah sejak lama kamu meminta untuk bergabung dalam tim rumah hantu, namun aku selalu menjawab "Iya.. liat nanti.." yang kenyataannya aku tak pernah sekalipun mengajakmu dalam event-event yang ada, karena alasan tertentu, namun akhirnya kamu ada di dalam timku.. dan baru di saat inilah semuanya dimulai.

Sayang..

Mungkin event ini menjadi sebuah katalis bagiku, menjadi sebuah pemicu, di mana perasaanku padamu yang kukira telah mati, ternyata hanya tertidur dan menunggu untuk dibangunkan, lucunya, perasaan itu terbangun ketika aku berusaha untuk tidur, ya, tidur di bahumu. Di saat yang lain sibuk membenahi properti, aku berusaha untuk beristirahat, dan entah kenapa, aku ingin ada di dekatmu, hanya saja aku masih menyembunyikan perasaan, dan berusaha memastikan perasaan ini, apakah hanya sesaat, atau tidak. It's a denial.
Tapi kenyataannya aku khawatir padamu ketika aku tahu kau mandi, air dingin, padahal kamu tidak tidur semalaman, aku takut kamu sakit.

Sayang..

Setelah kemenangan kita yang tidak terduga di event keparat itu, aku kembali mengajakmu berpartisipasi di Balekota, Tangerang. Mengetahui kamu akan berangkat sendiri, sempat ada rasa khawatir, tapi kemudian aku tahu kamu berangkat bersama Dinar, jadi kamu tidak sendiri, aku sedikit lega, dan lebih lega lagi ketika kamu sampai dengan selamat di Tangerang yang sangat luwarrrrrr biyasa itu..

Sayang..

Selama 5 hari itu kita tidak pulang ke rumah, ada sedikit rasa ingin terus bersamamu, aneh memang, pada saat itu aku masih bukan siapa-siapa. Tapi tidak ada kecanggungan saat kamu duduk di pangkuanku, menyuapiku roti untuk sarapan, dan ketika aku tidur di sebelahmu. Tiap malam, saat kamu mungkin sedang berjalan-jalan bersama para kampret keliling mall kosong, atau mungkin sedang main kartu di dalam area Demon's Playground, kamu mungkin melihatku ada di depan komputer, sedang online, atau berbincang bersama Ismud, atau hal lainnya. Satu hal yang pasti, aku terus memikirkanmu, dan berusaha mencari kepastian atas apa yang aku pikirkan dan rasakan.

Sayang..

Aku mendapatkan kepastian, di hari terakhir, ketika kita sedang membereskan kostum yang dipakai, saat itu aku memlukmu dan kamu pun balas memelukku, aku menatap matamu, dan beberapa detik setelahnya, kedua bibir kita saling bersentuhan, aku kembali merasakan hangatnya ciumanmu dan lembutnya bibirmu. Dan sebelum kau pulang menumpang mobilnya Anggi, kau mendaratkan kecupan di pipiku.

Sayang..

Kamu kembali mengisi hatiku..

bersambung ke postingan Sayang.. #3

0 comments:

Diberdayakan oleh Blogger.