Kata mereka
Yang ketiga kali akan berbeda
Aku setuju
Jarak yang lebih jauh
Pemandangan yang lebih indah
Tawa yang lebih banyak
Dan keringat yang lebih banyak bercucuran
Jarak-jarak tak terhitung
Berselimut kain hitam yang menghalangi jalannya cahaya perak
Hingga cahaya emas menyentuh wajah dengan lembut
Hawa dingin yang menerjang
Menghantam keras mereka yang duduk di depan
Tapi selalu ada kehangatan kecil yang meradiasi
Kekhawatiran akan berhentinya sang kuda besi
Tapi tetap dipacu maju
Hingga akhirnya kita berada
Menjejak tanah yang dinanti
Dekat dengan langit
Tak lepas dari bumi
Lumpur dan batu yang berundak sempat menjadi alasan untuk berhenti
Tapi tidak
Tidak ada alasan untuk berhenti
Napas yang tersengal
Gemetar di tiap pijakan
Tersapu oleh aliran murni Ibu Pertiwi
Jejak kaki yang tidak akan lapuk dimakan waktu
Tetesan keringat yang
merangkai jalan setapak
Situ Gunung akan selalu jadi kenangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 comments:
Posting Komentar