Seandainya

Senin, 28 Juni 2010

| 1 comments
Seandainya saja.

Aku tidak pernah datang ke tempat itu.

Seandainya saja.

Aku tidak bertemu kamu.

Seandainya saja.

Aku tidak bertemu kalian.

Seandainya saja.

Aku tidak menerima tawaran itu.

Seandainya saja.

Aku terlalu kapitalis.

Seandainya saja.

Aku tidak pernah melukis sepatu.

Seandainya saja.

Aku tidak berurusan dengan para hantu.

Seandainya saja.

Aku tidak ikut masuk ke dalam kubangan lumpur itu.

Seandainya saja.

Setelah selesai aku langsung pergi dan tidak kembali.

Seandainya saja.

Kabel listrik itu tidak hilang.

Seandainya saja.

Aku tidak pernah berurusan dengan rajah.


Mungkin hidupku akan terus terasa statis.

tanpa adanya pergerakan dan sama sekali tidak dinamis.

Mungkin aku masih berada dalam dunia hitam seperti dulu.


Terkadang para hantu bisa memberikan kita lebih dari apa yang mereka tampakkan.

Dan kita tidak akan pernah bisa menduganya.


Hanya ucapan terima kasih yang bisa kukatakan.

Terima kasih.

Terima kasih.

Terima kasih.





puisi ini gw dedikasikan untuk "those certain people" yang sejak kenal memberikan gw banyak pengalaman, pekerjaan, dan.. banyak hal lainnya yang sangat bermanfaat. Thanks a lot guys. Allah bless you all.

euphoria kamera *second* baru

Sabtu, 26 Juni 2010

| 1 comments
Saya (S): "Okeee... anak-anaaaaak.. sebelum kita mulai motret, saya absen dulu yaaaa~~~"

*buka buku absen*

S: "Body?"

Body: "Hadir!"

S: "Lensa?"

Lensa: "Hadir pak!"

S: "UV Filter?"

UV Filter: "Ada pak!"

S: "Vertical Grip?"

VG: "Hadiiiiirrr!!"

S: "Battery?"

Battery: "Yoooo~~~"

S: "SD Card?"

.................................................

S: "Mana ini SD Card?"

SD: *tergopoh-gopoh* "Ada pak! maap saya telat!!"

S: "oh, ada, yasudah, lain kali jangan telat..."

*lanjut ngabsen*

S: "Rubber Eye?"

.................................................

S: "Rubber eye?"

.............hening........................

S: "Lho ini rubber eye-nya mana?"

Body: "Lagi keramas kali pak..."

S: ".................................."





Hehehehehe... ngga usah dipikirin.. ini cuma tulisan iseng, ekspresi hati seseorang yang baru aja punya kamera sendiri, tapi mendapati ada parts yang belom lengkap.. hoho.. yang fotografer pasti nangkep..



******dialog di atas terinspirasi dari sebuah drama radio yang dulu sangat terkenal di Prambors, yang dibawakan oleh WARKOP DKI.******

Makna Sebuah Titipan

Rabu, 23 Juni 2010

| 0 comments
Ini adalah sebuah puisi karya seniman ternama kebanggaan Indonesia.. yaitu W.S. Rendra, alias Si Burung Merak..

sungguh sebuah puisi yang bermakna dalam, mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya di dunia ini kita tak memiliki apa-apa, semua hanya titipan, hanya saja manusia, termasuk saya, seringkali lupa mensyukuri nikmat yang telah Ia berikan pada kita, sudahkah anda bersyukur hari ini??


Makna Sebuah Titipan

W.S. Rendra

Seringkali aku berkata,

Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya

Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya

Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya

Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya


Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya :

Mengapa Dia menitipkan padaku ???

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???


Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?


Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

Kusebut itu sebagai ujian,

Kusebut itu sebagai petaka

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita


Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,

Ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak popularitas,

Dan kutolak sakit,

Kutolak kemiskinan,

Seolah semua”derita” adalah hukum bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :

Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,

Dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih

Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,

Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku


Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.


“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”




bagaimana pendapat kalian semua? sesungguhnya Allah telah memberikan kita nikmat tiada tara, sekalipun itu hanya titipan di dunia fana ini.. pantaslah kita bersyukur kepadaNya..

sesungguhnya, manusia, termasuk saya, telah banyak melupakan nikmat yang Allah berikan.. mari kita sama-sama memperbaiki diri..

A PAYBACK

Minggu, 20 Juni 2010

| 2 comments
puisi ini gw buat untuk sekedar mengingatkan, betapa manusia sudah merusak alam, dan inilah bukti dari keegoisan manusia.. bukannya gw merendahkan manusia ya, gw juga manusia nih..

A PAYBACK

-Aruga Perbawa-
For human, nature gives them everything.
For nature, human gives them nothing.

There's no solution but pollution.

Now hear the world crying in pain,
and a lots of creature dying in vain.

And when nature roars with anger,
all human will be in danger.

The light turning into pitch black,
and that's when nature gives them a payback.

As the wind blows rapidly,
and human just couldn't flee.

As the sky's turning dark,
everything only heard just like bark.

As the seas and the lakes going dry,
all we could do is just cry.

As the trees are trembling,
you cannot speak just mumbling.

As the mountains goes avalanche,
and there's nothing such as "chance".

As the volcanoes on fire,
the beautiful view goes dire.

And there's no water in the well,
since you change the world into a hell

is it going to happen?
or could we turn the hell into heaven?

Ask for yourself.
And read the book in your shelf.

Search for knowledge.
And make yourself a pledge.

That you'll take care of nature,
instead of destroying them with a tractor.

Because when nature goes mad,
anything good will turn bad.

puisi cinta bapak B.J Habibie..

Minggu, 13 Juni 2010

| 1 comments
ini adalah puisi karya bapak B.J Habibie yang ditujukan kepada Alm. Istrinya tercinta..
seungguh mengharukan.. mungkin inilah salah satu contoh dari apa yang kita sebut sebagai cinta sejati..

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,

dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....

BJ.HABIBIE

bagaimana menurut kalian semua?
mungkin ini bisa kita jadikan bahan renungan untuk bersama, terutama bagi mereka yang ingin dan sedang berusaha memahami arti dari cinta sejati, bukan untuk bermaksud sok romantis, tapi bapak B.J Habibie di sini telah menyiratkan berbagai hal, cintanya kepada alm. istri tercinta jelas terlihat dalam puisinya...

memang, terkadang kita baru bisa merasakan arti dari sebuah keberadaan justru kalau kita sudah kehilangan..
Diberdayakan oleh Blogger.