13 Desember 2009, gw melakukan sebuah perjalanan... Perjalanan yang sebenarnya benar-benar tanpa tujuan sama sekali...
Pikiran itu berawal dari sebuah rencana kunjungan seorang junior gw di SMA gw dulu, yaitu makhluk gempal bernama Arry Riski. Awalnya dia pengen maen ke rumah gw, tapi kemudian rencana itu berubah saat gw ngajak dia keliling bareng.
Setelah gw ngembaliin kamera abang sepupu gw di daerah galaksi dan minjem seabreg dipidi, gw segera meluncur ke Mcd Pangkalan Jati, menunggu kehadiran makhluk gempal itu...
setelah tak lama dia muncul, motor kembali gw nyalakan dan pertanyaan pertama adalahhhhhh...
"mau ke mana kita?"
nah, itu dia pertanyaannya... Ke mana???
dan akhirnya, kami memutuskan untuk tancap gas saja... tak pedulilah ke mana angin membawa, hehehe...
tadinya kami mau mampir dulu di rumah seorang kawan, yaitu makhluk bernama Ismud, tapi rupanya dia ada urusan dan belum pulang ke rumah, yasudahlah, kami langsung saja jalan lagi...
kami akhirnya memutuskan untuk menuju daerah Kemang Pratama untuk sekedar nongkrong-nongkrong, dengan rute Komplek AL - Jatiasih - Jakasetia - Pekayon - Kemang Pratama.
Selama perjalanan kami banyak berbincang-bincang, mengenai banyak hal, apapun bisa jadi topik, dari hal yang krusial sampai hal yang paling tidak penting sekalipun.
Saat tujuan sudah dekat, kami mengatur rencana agar acara nongkrong sore kami lebih mantap, dan kami memutuskan untuk membeli perbekalan logistik berupa air mineral 650 ml, sebungkus keripik singkong, dan 4 buah bakpau...
Dan akhirnya kita sampai tujuan, dan segera nyari tempat nongkrong, daaaaaaan... rupanya, banyak tempat di daerah Kemang Pratama yang ternyata dimanfaatkan sebagai tempat pacaran, ya, pacaran.
otomatis gw dan Arry harus pintar-pintar nyari tempat, karena kalo ngga, kita bisa disangka homo, dan plis, gw ngga mau itu terjadi, hoek hoek.
sedelah beberapa saat berputar-putar, akhirnya kita nemu tempat yang asyik dan cozy buat nogkrong, di sebuah gardu listrik.
Sembari leyeh-leyeh di gardu listrik itu, kita ngobrol-ngobrol sambil makan kripik dan bakpau. Dengan ransum seadanya dan obrolan ringan tapi berisi, sore itu rasanya jadi lebih mantap.
oke, sebelum lanjut, gw ceritakan sebab-sebabnya gw suka jalan-jalan tanpa arah dan tujuan...
Gw suka membuka wawasan baru, dan senang menjelajah tempat-tempat yang belum pernah gw datangi sebelumnya, dan terkadang suka berpikir, "seperti apa orang yang tinggal di daerah sini? Gimana kehidupan mereka?", dan gw juga mencoba untuk membuka pikiran-pikiran baru.
Soal nyasar, ya biarlah nyasar, karena mau nyasar bagaimanapun, pasti pulang kok ujung-ujungnya, hanya masalah waktu aja...
Dengan berjalan-jalan juga gw bisa sejenak melupakan kepenatan dan memberikan sedikit "angin segar" bagi pikiran gw yang udah kusut. Polusinya ibukota, segala macam tetek bengek kampus, sampai masalah pribadi, semua bisa gw lupakan sejenak dengan berjalan-jalan, dan setelah berjalan-jalan, gw bisa kembali memikirkan hal-hal tersebut dengan pikiran yang sudah lebih tenang.
Kembali kepada gw dan Arry. Setelah kita ngabisin ransum dengan brutal, kita kembali keliling daerah situ. Selama perjalanan, kita banyak ngeliat rumah dengan berbagai bentuk dan gaya, ada rumah dengan gaya modern-minimalis yang memang sudah umum kita jumpai, ada yang bergaya mediteranian, bahkan psychadelic art dengan tembok warna-warni dan berbagai bentuk jendela yang unik, sayang, gw ngga bawa kamera pada saat itu, jadi ngga bisa gw post gambar-gambarnya...
Kita berdua banyak mengomentari rumah-rumah tersebut, mulai dari eksterior, interior, kenyamanan, sampai orang yang tinggal di dalamnya. Dan setelah sekian lama kita muter-muter ngeliatin rumah orang dan sekeluarga kambing yang bahagia, kita memutuskan untuk kembali, dan mampir ke rumah Ismud yang sudah pulang ke rumahnya.
Selama perjalanan kembali, kita kembali membicarakan banyak hal, mulai dari hal-hal agamis, kehidupan sehari-hari, humor, bahkan hal-hal personal. Tapi karena ternyata keburu maghrib, yaudah, kita mampir dulu ke rumah gw, untuk melaksanakan sholat.
Setelah sholat, kita kembali jalan ke rumah ismud, dan di rumah ismud, kita numpang baca komik, ngobrol-ngobrol, sampai akhirnya Arry harus pulang.
Gw nganterin Arry sampe rumahnya di daerah Pangkalan Jati, lewat jalan yang biasa gw lalui jamannya gw masih SMA dulu, menarik juga, jalanan yang biasa gw lewatin selama hampir tiga tahun, nampak berbeda di malam hari, seolah-olah ada di sisi lain dari jalan yang sama.
Setelah Arry sampai di rumahnya dengan kondisi utuh (tadinya dia mau gw jual ke mafia yang biasa dagang organ tubuh, tapi kasian ah) gw pulang sendirian lewat Kalimalang. Perjalanan terakhir hari itu yang gw lalui dalam diam di tengah keramaian lalu lintas, klakson angkot-angkot yang suka seenaknya, raungan motor 2 tak dan di bawah sorotan lampu-lampu jalan.
Begitu gw sampai kembali di rumah, maka perjalanan gw hari ini berakhir pula, dengan wawasan baru yang gw dapatkan, penyegaran otak, serta berbagai persiapan buat ngadepin hari Senin yang PALING MENYEBALKAN SEDUNIA.
Kenapa nyebelin? Karena pagi-paginya pasti macet!! dan gw kuliah pagi!!! AARGH!!
tapi ngga menyebalkan juga sih, karena hari Senin juga berarti sebuah awal dari minggu yang baru, dan... mungkin... tanggal 14 Desember 2009, gw akan memulai sesuatu yang baru, benar-benar baru. Gw cuma berharap gw bisa ngelewatin hal baru tersebut, semoga saja...
bagaimana kalo gw pusing lagi? mumet lagi? suntuk lagi?
yaaaaaa... jalan-jalan aja lagi. hehe...
LET'S TRAVELLING AROUND! OPEN YOUR MIND, CLEAR YOUR MIND, AND HAVE A NICE DAY!